Sebuah tim ilmuwan internasional berhasil mengembangkan teknik baru penggambaran 3D untuk menelusuri bagaimana baterai lithium berkurang dalam penggunaan normal. Hal ini dijelaskan dalam studi yang dirilis University College London (UCL) pada Jumat 18 Desember.
Studi ini merupakan permintaan dari penyidik untuk me-review keselamatan semua peralatan bertenaga baterai lithium di pesawat setelah kebakaran terjadi di pesawat Boeing 787 Dreamliner di Heathrow Airport pada 2013.
Tim UCL yang menggunakan teknik pencitraan X-ray canggih untuk melacak berbagai jenis dan keausan yang menyebabkan hilangnya kinerja dan mengaitkan keauasan baterai ini untuk merancang fitur baterai komersial.
Gambar membentuk video penampang dalam waktu yang menunjukkan kerusakan yang terjadi pada elektroda dalam baterai secara real time, menurut penelitian ini.
"Kegiatan listrik tinggi di beberapa daerah sel, sedangkan dia rendah pada bagian lainnya sehingga lapisan bahan elektroda terpisah dan retak. Semua perubahan dalam struktur ini mempengaruhi aliran listrik dan mengurangi kinerja sel," kata Donal Finegan dari UCL, seperti dilansir China Daily, Sabtu (19/12/2015).
Ini bisa memberikan cara baru untuk secara noninvasif untuk memantau pengurangan kinerja dan memandung pengembangan lebih efektif desain baterai komersial.
"Kami secara efektif memetakan aktivitas dan ketegangan pada materi dalam baterai yang akan membantu produsen memprediksi bagaimana baterai tertentu akan bekerja selama pengoperasian dari waktu ke waktu. Kami melihat ini adalah alat yang berharga untuk mengoptimalkan bahan yang digunakan dalam baterai komersial yang akan meningkatkan ketahanan mereka," tambah Finegan.
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon